BCWAW - Sepenggal kisah perjalanan hijrahku sungguh sangat rumit (sebenarnya Allah yg menghijrahkanku). Dalam masa kegelapan itu Allah memperlihatkan betapa besar dosa yg telah saya buat, melalui seorang ustadz Allah telah hisab dosa dosa dari riba yang saya ambil.
Saya sadar betapa banyaknya riba yang berputar dalam setiap sendi kehidupanku, unit usaha saya banyak, omzet besar, tapi itu semua saya bangun dengan uang riba yg saya datangkan dari lembaga perbankan baik yang konvensional maupun yang berlabel syari’ah, betapa mudahnya saya memperolah pinjaman dari BANK, ibarat kata saya mengedipkan mata kepada kepala cabang sebuah BANK saja esok hari dicairkan pengajuan kredit saya, tidak peduli berapa bunga (riba) yang akan saya berikan.
Hingga pada akhirnya saya memiliki pinjaman di 7 titik lembaga perbankan. Dan anehnya……. Saya dg bangga bercerita kalau saya di percaya oleh BANK, setiap bertemu teman pengusaha saya ceritakan betapa mudahnya saya mendapat pinjaman dari BANK tsb, lebih aneh lagi teman teman saya menganggap itu keren, hebat, amazing….
Pada suatu waktu Allah membuka mata saya dengan paksa, usaha saya satu per satu mulai mengalami penurunan omzet hingga tidak logis, sayapun belum mau mengaku kalah, saya menganggap bahwa lesunya usaha saya karena ada faktor magic, sayapun berikhtiar dg cara magic, saya pergi ke jawa timur mencari dukun yang hebat dg maksud ingin menangkal kekuatan magic tersebut, saya berangkat dg sopir saya ke jawa timur, pas di sebelah timur gerbang “SELAMAT DATANG DI PROPINSI JAWA TIMUR” mobil saya nyrempet tronton yg sedang parkir dg kondisi yg lumayan parah, mobil saya sobek mulai dari kap depan hingga lambung belakang.
Alhamdulillah Allah masih menginginkan saya untuk bangkit kembali dengan cara Allah. Artinya saya masih hidup, dlm keadaan mobil yg sudah tidak layak jalan saya tetap melanjutkan tujuan saya, dan singkat cerita saya kembali ke jogja membawa sebuah jimat. Hehehe….. Apakah jimat itu dapat merubah keadaan saya ? Sama sekali tidak… Bahkan keadaan fianancial saya makin parah, angsuran ke BANK mulai macet.
Atas saran dari ustadz saya di suruh riyadhah. Mulai deh saya menjalankan riyadhah. Apakah lantas kehidupan saya membaik ? Tentu saja tidak, makin saya rajin menjalankan ibadah, jamaah di masjid 5 waktu tepat, qobliah bakdiah, tahajjud, dhuhah dan eng ing eng…..keadaan saya makin terpuruk, makin saya banyak berdoa dalam dhuhah saya yg berbunyi “Ya Allah, jika rizki hamba masih haram maka sucikanlah” masya Allah…. Doa doa hamba tiap hari di kabulkan oleh Allah, barang barang yg saya perolah dari akad ribawi, mulai HP, mesin cuci, kendaraan dan lainya satu persatu Allah musnahkan dengan cara Allah. Saya mah asik aja, bukankah itu doa yang saya panjatkan kepada Allah…
Masa masa sulit saya berjalan sekitar 2 tahun hingga saya menemukan usaha yg baru yaitu jaualan susu, namun hutang saya di BANK juga masih banyak, masih sekitar 140 an juta, tapi saya pernah berazzam kepada Allah jika saya mulai bangkit lagi saya akan pergi umroh, memang sengaja saya pergi umroh untuk berdoa kepada Allah, menyampaikah hajat saya.
Akhirnya bulan april 2015 saya di beri kesempatan oleh Allah untuk mengunjungi baitullah, di roudhah fokus doa saya adalah “ya Allah berikan hamba kemampuan, kekuatan untuk membayar hutang” setiap hari tidak pernah tidak selama di madinah saya pasti ke roudhah tempat yang mustajab untuk berdoa. Ketika waktunya ke makkah mulai saya ambil miqot di masjid bir ali, mulai pakai ihrom, ambil wudhu dan lanjut naik bus ke makkah, masya Allah….. Begitu sayangnya Allah kepada saya, saat itu juga doa saya di kabulkan oleh Allah, pas di dalam bus perjalanan ke makkah dalam keadaan berihrom ada sms masuk ke HP saya, bunyinya begini “mas…. Kamu ga lupa sama hutang hutangmu kan…? Saya cuma mengingatkan lho…” bayangkan…
Dalam perjalanan memulai umroh dapat sms seperti itu, rasanya badan ini panas dingin keringat bercucuran meskipun di dalam bus ber AC, saya berusaha menenangkan diri, lagi lagi saya berprasangka baik kepada Allah, “Allah begitu cepat mengabulkan doa hamba” bayangkan hutang masih 140 an juta kalau saya tidak di tegur temen saya melalui SMS tadi, bisa jadi hutang saya akan lunas dalam waktu tahunan, karena saya telah di ingatkan oleh teman saya tersebut maka begitu sampai di tanah air saya harus segera berfikir untuk menyelasikan hutang saya. Ahirnya di tanggal 28 agustus 2015 hutang saya yang macet senilai 1,2 m lunas. Alhamdulillah…. Allah maha baik, Allah sungguh sangat sayang kepada saya.
Pelajaran yg ingin saya sampaikan, ketika kita menemui kebuntuan atas masalah yg kita hadapi Allah tidak memerintahkan kepada manusia untuk berusaha keras melampaui kemampuan kita, tapi apa yang di perintahkan Allah kepada manusia ?
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”.
(Al-Baqarah [2] : 45-46)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ
Artinya: “Dan apabila bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 186)
Selesaikan masalah kita dengan memohon kepada Allah SWT.
Doanya siapa yang di kabulkan oleh Allah ?
Yaitu doanya orang orang yg senantiasa mendekat, doanya orang orang yang ingin dapat pertolongan dari Allah dengan serius.
Lantunkan doa doa di waktu yang mustajab, di tempat yang mustajab.
Oleh: gus_madkhan warga KSW#25
Yogyakarta 22 juli 2017
Tulisan Gus Madkhan owner Sugara Milk Jogja